Translate

Selasa, 24 Juli 2018

Kunjungan Keluarga Misran Guyana French Keturunan Jawa Suriname

Lebaran yang sangat berkesan

Sekitar bulan Februari 2018 saya menerima pesan whatshap dari mbak Sampeh bahwa beliau akan berkunjung ke Indonesia bulan Juni setelah lebaran tahun ini. Beliau akan memberi informasi jika sudah dekat dan memperoleh tiket keberangkatan. Sekitar  bulan Maret beliau mengabarkan bahwa akan berangkat ke Indonesia tanggal 15 Juni hingga kembali lagi ke Cayenne tanggal 6 Juli. Rombongan berwisata dari Jakarta dengan mengendarai bus travel sampai Pulau Bali, sedangkan ke Lombok dengan pesawat. Dan singgah ke rumahku tanggal 26 Juni 2018.

Tiba  saatnya waktu yang kita tunggu, rombongan datang ke Indonesia sebanyak 12 orang sesuai waktu yang telah ditentukan. Mereka adalah keluarga Roger Manredjo (Sampeh istrinya dan Eric anak sulungnya) Roger cucu Pak Misran dari Ibu Painem. Keluarga yang ke dua adalah Chistophe Manredjo adik bungsu Roger ( Istrinya Stephanie, Chloe anaknya, dan aureline anak tiri), dan kerabat serta temanya mbak Sampeh Shirley dan suami dari Holand, Tante yvonne Holand, Tante Agnes Cayenne, dan 1 temannya lagi dari Suriname. Mereka semuanya adalah keturunan Jawa Suriname yang menyebar ke berbagai negara. Saya sempat menanyakan asal asul orang tua mereka tetapi kebanyakan tidak tau Jawanya dimana. Tante Yvonne keluarganya dari Jakarta tetapi katanya sudah meninggal dan sudah tidak terhubung dengan keturunannya di Jawa. Beruntung keluarga Trah Ibu Kertono Suriname masih sambung silaturahmi dengan keluarga Trah Bapak Kertorejo. Mereka adalah Kakak beradik.  Bapak Tohari anak Pak Kertorejo di Jawa Indonesia tepatnya Dusun Bontitan, Sendang Agung, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Bapak Tohari adalah mertua saya yang kini telah berusia 95 tahun.

Dalam gambar dibawah ini kerudung kuning adalah penulis, suami dan anak, keponakan, adik ipar, yang berbusana tradisional jawa adalah keluarga dari Rombongan Guyana French, Holland. yaitu dari kiri Eric, Christophe, Roger, Sampeh, Agnes, Stephanie, dan yang memakai kaos hitam memegang tablet adalah suami Shirley. Orang tua yang mengenakan sarung dan peci adalah mertua saya Bapak Tohari.



Rombongan tiba di Yogyakarta pada tanggal 24 Juni 2018 dan menginap di Hotel Sakanti, sebenarnya kami telah mengajak untuk menginap dirumah saya, tetapi karena mereka bersama temannya, maka tidak bersedia. Keesokan harinya saya bersama suami menemui di Hotel Sakanti Yogyakarta, rasa haru dan kangen menyelimuti pertemuan kita. Lima tahun yang lalu kami sudah ketemu dengan Mas Roger dan Mbak Sampeh, Shirley dan suaminya juga sudah ketemu. Suami agak pangling dengan Christophe yang dulu datang ke Yogyakarta masih usia remaja. Kini sudah tambah usia dan punya anak.

Keluarga Christophe

Ini adalah suasana di rumah saya, dengan menggelar tikar  dengan suasana santai kas pedesaan dan suguhan yang ala kadarnya makanan tempo dulu jadah, wajik, onde onde, salak pondoh,  nogosari, nangka, dan mereka kelihatan senang dan bahagia demikian juga keluarga saya.


Bersambung..


Sedulur Guyana French Keturunan Jowo Tilik Neng Yogyakarta

 Sedulur French Guyana Keturunan Jawa Suriname Tilik Yogyakarta

Lebaran Tahun iki 2018/1439 H dadeke suasono bedo tambah gumyak. Bodo tahun tahun sak durunge ugo rame, kahanan neng desoku isih nguri uri sungkeman marang wong sih luwih tuwo lan tansah saling Silaturahmi marang tonggo lan sedulur, kenopo aku ngarani luwih rame, amargo aku ketekan sedulure bojoku sing ono negoro monco yo kui French Guyana, adoh banget bedo benua ing tlatah Amerika Selatan. Kok iso duwe sedulur neng kono, amargo mbiyen critane simbah kakung Tohari yo morotuaku digowo dening serdadu Londo dikon nyambut gawe neng perkebunan tebu Suriname. Sing digowo mrono kui keluarga Bapak Kartano lan bojone Ngadikem, karo 3 anake yo kui Bapak Misran, Pak Rebo, Ibu Ngatinem. nanging anak sing siji ora melu, banjur anake sing ora melu mau mangkat neng lampung kebon lan sawahe tabon di dol. Lah pernahe karo morotuaku kui  Ibu ngadikem adike bapak kertorejo bapake Pak Tohari.


Potret ing duwur kui dijupuk sekitar tahun 1965 seko kiwo Bapak Kertono, ibu Ngadikem, Ibu Painem lan Roger. Ibu Painem kui anak mbarep pak Misran lan duwe bojo jenenge Jatiman Manredjo, lan Roger anak mbarep Painem. Pak Kertono, ibu Ngadikem lan anake 3 wis tilar ndonyo kabeh ing Suriname. 
Ibu Painem moro sing keri dewe tahun 2011, tahun iki anak putune podo budal neng Indonesia dewe e wis ora melu, amargo wis tuo awake wis gampang kesel.
Rombongan saiki sing budal ono 12 Anake bu Painem loro yo kui keluargane Roger ( Mbak sampeh bojone Roger lan Eric anake mbarep) lan sing neng potret bocah cilik lan keluarga christophe ( Stephanie bojone, chloe anake, lan Aureline anak kuwalon). Christophe mbiyen tau moro tahun 1990an pas isih enom. Tante Agnes  seko Cayenne. Tente Yvonne seko Holand, lan Tante Shirley lan bojone seko Holand. Kabeh kui mau sedulur Jowo Suriname sing semebar neng negoro liyo.
Rombongan budal tanggal 15 Juni seko Amsterdam lan budal seko Bali Indonesia tanggal 6 Juli. Dolan neng Indonesia seko Jakarta nyusuri pulau Jawa tekan Bali numpak bis parwisata melu biro travel. Tekan Yogyakarta tanggal 24 Juni lan nginep neng Hotel Sakanti. Dino esuke aku. bojoku lan anaku Faraz mruput methui sedulur  mbak Sampeh sing biasa aku sambung telephon neng hotel.  Pas jam wolu aku nunggu neng lobby, ora suwe anggonku nunggu mbak Sampeh lan bojone nemoni. bungah atike iso ketemu sedulur seko adoh, biasane mung video call lan sambung wattshap. Disambung maneh..

Sabtu, 14 April 2018

Kopi Kesehatan

order Wa 081931181486
Harga Rp 110.000/ 20 sachet

Kopi 7 elemen mengandung 7 unsur  dari bunga, buah, daun, batang, akar dan biji
1. Bunga pohon palm sebagai sumber energi
2. Buah mengkudu berfungsi untuk relaksasi, menurunkan tensi
3. Daun Sendok berfungsi untuk mengatasi masalah saluran kencing
4. Kulit batang kayu angin berfungsi untuk anti masuk angin
5.Akar Jahe berfungsi untuk  mengatasi masalah pencernaan, perut kembung
6. biji Habatussauda berfungsi untuk daya tahan tubuh
7. Kulit Manggis bermanfaat untuk anti kanker

Pasta Gigi Herbal


Order Wa 081961181486
Harga Rp.16.000/250 gram

- Bisa juga digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan dioles di ketiak
- Gigi sakit ambil kapas olesi pasta gigi dan masukkan kedalam lubang gigi. Insyaallah rasa sakit hilang

Sabun wajah kolagen

Order Wa 081931181486


Sabtu, 31 Maret 2018

Review Buku Menulis tanpa Rasa Takut

Review Buku Menulis tanpa Rasa Takut Membaca Realitas dengan Kritis
Buku ini ditulis oleh Bapak S.T. Kartono. Buku ini merupakan cetakan pertama pada tahun 2009. Jumlah halaman yang ditulis sebanyak 70 halaman, dicetak oleh Percetakan Kanisius Yogyakarta.
Penulis adalah pendidik di SMA Kolase De BrittoYogyakarta serta mengampu mata kuliah menulis di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Sanata Dharma. Beliau juga kolomnis pendidikan telah menulis 300 artikel di Harian Jogja, Bernas, Kompas, Basis, Kedaulatan Rakyat dll. Beliau juga menulis buku Menabur Benih Keteladanan (2001), Menebus Pendidikan yang tergadai (2002), Reformasi Pendidikan (2003), Seri Pendidikan Budi Pekerti (2003-2004), Sekolah Bukan Pasar (2009) serta sebagai pemateri pengembangan visi keguruan dan kepenulisan di berbagai institusi pendidikan.

Buku tersebut berisi informasi dan inspirasi menulis bagi penulis pemula. Spirit dalan buku ini adalah membangun keberanian baru yang membawa pencerahan untuk masyarakat. Dalam halaman pembuka disebutkan bahwa menurut Sapare Aude berani menulis berani menyampaikan gagasan. Menulis membutuhkan keberanian karena tulisan harus membawa pencerahan. Berani menyatakan pendapat meskipun berseberangan dengan arus utama. Menurut S.T Kartono menulis itu butuh proses yang panjang, disertai jatuh bangun bahkan frustasi, ide mampet, tulisan terhenti.
Untuk memulai menulis  dan untuk memperoleh pencerahan adalah dengan membaca realitas dan teks dengan mata, telinga, dan hati dengan kritis.ide ide segar harus dilatih dengan menghubungkan kata tanya " mengapa begini, mengapa begitu, bagaimana seharusnya, bagaimana kenyataannya, solusi apa yang ditawarkan"  itulah titik yang harus ditemukan untuk menemukan jawaban dan bereksplorasi pengetahuan sehingga berhasil menemukan pencerahan dan revolusi ilmu pengetahuan.
Melalui menulis menurut ST Kartono benih benih multikulturalisme akan bertebar, dari tulisan akan menjadi alat untuk memahami dan memaknai perbedaan.
Dalam sambutanya bahwa pada zaman dahulu kita ingin menjelajah dunia luar tetapi tidak punya dana tapi sekarang kita bisa ubah menjadi have tulisan will travel.
Dalam buku kecil tersebut ditulis dengan bahasa yang sederhana, dan seperti bahasa percakapan yang enteng tentang pengalaman beliau dalam menulis dan contoh artikel yang telah dikirim ke media. Selain di Bab I juga di jelaskan akan makna menulis, siapa saja yang bisa menulis. mengapa harus menulis, apa kelebihan bahasa tulis dibanding bahasa lisan, apa manfaat menulis. Dalam bab II  disampaikan mengenai  bagaimana menemukan ide dan gagasan dan bagaimana merumuskan ide yang menarik. Pada bab III di sampaikan tentang proses menulis yang dimulai dari langkah awal menulis, proses menulis,langkah langkah jika tulisan selesai dan tata cara menaklukkan media masa serta evaluasi. Pada bab IV adalah  bagaimana bisa menulis terus menerus.
Kesimpulan dari buku menulis tanpa Rasa Takut bagus untuk bahan referensi bagi pemula, bahasa sangat sederhana disertai contoh tulisan yang beliu kirim ke media. hanya tata bahasa seperti percakapan biasa.

Jumat, 30 Maret 2018

      Dialog Nasional 8 Indonesia Maju
Minggu, 11 Maret 2018 bertempat di Gedung sportorium UMY diselenggarakan Dialog Nasional antara Kapolri, Menteri Keuangan, menteri Perhubungan, dan Imam Masjid Istiqlal dengan moderator Efendi
Sebelum acara inti dimulai dimeriahkan oleh grup musik kolaborasi antara polisi, TNI AL,TNI AU .
Pengunjung cukup padat yang di hadiri oleh kalangan masyarakat, akademisi dan tamu undangan. Acara yang pertama adalah pembukaan dengan dipandu doa oleh petugas, acara kedua sambutan dari Dekan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta  yang dipercaya untuk menyelenggarakan event di Gedung sportorium, Acara ketiga Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Tuan Rumah. Acara inti dialog Nasional 8 Indonesia Maju dipandu moderator kondang Efendi.
Pertanyaan 1 dilontarkan kepada Menteri Keuangan :
1. Bagaima perasaan bu Sri Mulyani sebagai Menteri terbaik dunia
Sri Mulyani menyampaikan bahwa beliau adalah sebagai Menteri  pembantu Presiden. Pembantu yang baik biasanya juga karena majikannya baik dalam hal ini adalah presiden. Menurut beliau prinsip keuangan yg baik adalah bagaimana kesehatan keuangan negara dgn prinsip undang undang utk mensejahterakan masyarakat dengan instrumen yg tepat..Indonesia sesui sepakat utang tidak boleh 60% PDB. Ukuran sehat dilihat dari APBN, ekonomi, rasio utang terhdp pdb dan lain lain. Masalah utang, kita indonesia harus menertibkan utang.  kita harus sebagai negara yg percaya diri, jangan takut kritikan apalagi berita hoax.
2. Ekonomi tumbuh baik, bagaimana kaitanya dengan stabilitas politik?
Pertumbuhan ekonomi di tuntut 7 % , pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh konsumsi, investasi, ekspor.
Investor akan datang ke Indonesia menginginkan stabilitas keamanan, presiden mempermudah prosedur administrasi. Indonesia akan melakukan ekspor juga harus didukung dengan keamanan wilayah.
Sesi ke dua disampaikan kepada Kapolri
Kapolri menyampaikan dalam paparanya yaitu bahwa ekonomi mempunyai korelasi dengan keamanan, ekonomi meningkat maka kesejahteraan masyarakat tercapai dan stabilitas politik juga tercapai. Keamanan stabil maka ekonomi bisa tumbuh. Kesejahteraan masyarakat Indonesia tercapai tahun 2025 yaitu ekonomi terbesar didunia menurut PwC
Indonesia sebagai negara dominan dengan syarat adanya stabilitas politik dan keamanan, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Stabilitas politik bisa tercapai jika tidak terjadi konflik sosial misalnya masalah agama, suku., kasus perampokan, kasus terorisme, narkoba.pemilu serentak yang aman. sinergitas antar Kementerian dan Lembaga.
Sesi ketiga disampaikan oleh Imam besar masjid istiqlal Jakarta.
Beliau menyampaikan terkait islam karena sebagai Imam Masjid. Jasirah Arab melahirkan islam, yang  sebagai kiblat orang muslim di dunia. Islam lahir di mekah hijrah ke Madinah, pindah ke Bagdad, pindah Turki. Islam di Asia Tenggara sebagai kiblatnya yaitu Indonesia. Dalam hadist rosul di sampaikan beliau Nabi Muhamad menangis, karena suatu saat ada umatku masih cinta rosul walaupun belum pernah ketemu, jauh dari aku dan tempat kelahiranku, barangkali Indonesia inilah salah satu  umat dalam hadist rosul. Dunia mengatakan islam adalah teroris, paradigma baru Indonesia paralel tidak seperti itu, islam di Indonesia sebagai muka dunia, coba tidak ada Indonesia, orang di dunia akan mengecap islam adalah agama kekerasan. Nilai nilai modern islam ada di Indonesia, banyak agama di indonesia bisa berdampingan dengan baik. hal ini terjadi karena pembengkakan kualitas umat. Santri modern sekarang sdh berada di berbagai lini, dari konglomerat, kementerian dan lain lain.

Sesi ke empat disampaikan oleh Mentri Perhubungan.
 Pembangunan sarana prasaranan sudah dilakukan diantaranya yang kita bangun adalah pulau ter luar paling utara di Indonesia di pulau mianmas. Dana pendidikan 444 trilyun 20% APBN Sri Mulyani jauh dari pembangunan infrastruktur Indonesia.
saudara kita yg dipedalaman juga harus menikmati fasilitas sehingga bisa pulang kampung dengan nyaman.
Laut sebagai muka indonesia. Diharapkan lebaran 2018 menjadi nyaman. Pembangunan bandara yogyakarta NIAY target 2019 selesai dibangun.




Rabu, 28 Februari 2018

Indahnya Kebersamaan

Beberapa tahun terakhir ini di tempat bekerja, sering melakukan acara bersama dengan keluarga walaupun hanya sekedar makan. Anak anak suami dan Istri pun senang bisa saling mengenal dengan anggota keluarga teman.   Jika terjadi sesuatu diluar kantor kita bisa saling membantu dan mengetahui  tempat tinggalnya.

Kita sadari bahwa kehidupan kita di dunia kerja lebih lama dari kehidupan kita di rumah. Bayangkan kita meninggalkan rumah dari Jam 07.00 WIB sampai dirumah 17.00 Wib bahkan kadang lebih, hari Senin sampai Jumat. Kita dirumah dengan keluarga hanya 2 jam diwaktu pagi dan sekitar 3 jam itu saja di gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lain bahkan ada yang membawa pekerjaan kantor ke rumah selebihnya untuk istirahat atau tidur serta hari libur sabtu dan minggu. Untuk teman teman yang tinggal di sekitar ibu kota lebih pendek lagi waktu bertemu dengan keluarga.

Pada saat anak anak masih kecil gunakanlah waktu semaksimal mungkin untuk bersama sama mereka, karena jika sudah besar kita akan kehilangan momen bersama.  Saya pun juga belum bisa mengoptimalkan waktu untuk anak anak saya. Tetapi sekarang sudah mulai terasa semenjak anak saya masuk SMA, susah untuk di ajak bersama sama lagi walaupun hanya sekedar makan keluar.  Anak anak yang mulai tumbuh dewasa mempunyai kesibukan sendiri  sehingga harus ada planing sebelumnya untuk menyamakan jadwal. Kadang mereka memilih bersama dengan teman temanya jika kita ajak untuk acara keluarga.

Dulu ada pepatah jawa yang mengatakan bahwa mangan ra mangan sing penting ngumpul. Itu menggambarkan bahwa orang tua jaman daluhu menginginkan anak anaknya tidak boleh pergi jauh, takut kesepian. Sekarang bolehlah diubah pepatahnya bahwa mangan ra mangan sing penting piknik. Piknik identik dengan jalan jalan uangnya banyak karena itu juga kebutuhan tersier.

Piknik bagi saya sederhana tidak harus mahal yang penting bersama sama menghilangkan kepenatan dan rutinitas, yang penting bisa menikmati, sekedar keluar rumah makan bersama, berolahraga sepeda bersama sama,  berenang, mancing, melihat pemandangan ke sawah, pegunungan dan lain lain sesuai kemampuan masing masing.

Pada akhir tahun 2017 kami melakukan wisata ke Kebumen Jawa Tengah. Dengan peserta sejumlah 4 keluarga karena teman yang lainnya tidak bisa, ada kegiatan dengan lainnya. Asyik sekali sekedar refresing bisa melepaskan rutinitas dan saling silaturahmi dengan anggota keluarga.

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike15

Sabtu, 24 Februari 2018

Pentingnya Komunikasi

Kita sering mendengar kata kata komunikasi. Sebenarnya apa sih yang dimaksud komunikasi itu? Menurut  Hoben komunikasi adalah sebuah pertukaran pikiran atau gagasan yang disampaikan secara verbal (https://satujam.com)

Ada tiga fungsi dari komunikasi yaitu sebagsi informasi dari suatu individu atau kelompok dalam mengambil keputusan. Misalnya Rapat Anggota Tahunan Koperasi untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus kepada anggotanya. Komunikasi juga sebagai kendali perilaku orang lain atau anggota contohnya adalah komunikasi atasan dengan bawahan dan juga sebagai motivator untuk menjelaskan sesuatu kepada orang lain yang diberi motivasi. Misalnya dalam suatu seminar antara narasumber dengan peserta seminar.

Mengapa komunikasi itu penting?
Komunikasi itu penting karena jika informasi tidak sesuai akan salah pengertian dan bisa berakibat fatal. contoh kemarin saya dengan teman saya supervisi KSA , teman saya mengendarai motor di depan, saya berdua dengan teman lain di mobil, sudah sampai lokasi teman saya nunjuk sebelah kanan dan  kami pun parkir depan rumah yang dia tunjuk. Setelah itu  kami berjalan menyusuri sawah sambil bercerita bahwa salah satu teman rumahnya dilokasi ini, kamipun menganggukkan kepala, ditengah terik matahari  petugas KSA menyelesaikan satu segmen kami mengambil kendaraan dan teman saya tadi bilang itu rumah kawan kita. Ya Allah, ternyata tadi kita salah paham teman saya nunjuk tangan, saya pikir suruh parkir disitu, padahal maksud teman saya menunjukkan itu rumah kawan kita. Itulah pentingnya komunikasi apa yang kita sampaikan atau instruksi dimengerti oleh orang lain.

Agar komunikasi itu bisa diterima maka pesan utama harus jelas dan sedetail mungkin. Kadang menurut kita sudah disampaikan  jelas tapi bagi penerima belum tentu sama. karena tingkat pengetahuan penerima juga berbeda beda.
Komunikasi juga perlu agar  kita  bisa memahami orang lain, komunikasi dua arah sehingga apa yang  disampaikan orang lain kita juga memahami. Akan tetapi sebagian orang mau dimengerti pendapat nya tetapi tidak mau mengerti pendapat orang.

Komunikasi juga bertujuan menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, misalnya perintah, himbauan, ataupun larangan.

Jadi itulah pentingnya komunikasi agar pesan sampai tujuan dan tidak menimbulkan salah paham bahkan kejadian fatal yang tidak kita inginkan

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike14

Jumat, 23 Februari 2018

Produktif Membunyikan Data Melalui Opini

Long weekend  biasanya kita tunggu tunggu, waktu yang ditunggu untuk berkumpul dengan keluarga. Beruntung pada bulan Februari ini ada hari libur imlek yang banyak orang meyakini sebagai hari yang sering hujan.

Bagi sebagian teman mengisi liburan dengan berbagai kesibukan sesuai hobi masing masing. Jum'at yg lalu saya mengantar anak anak untuk berenang, ke kolam renang Mendut Muntilan, karena sabtunya tanggal 17 Februari 2018 saya tidak bisa menemaninya berenang,  ada agenda penting yang telah dijadwalkan oleh grup wa inspirasi menulis. Narasumber kali ini adalah mbak Tasmilah, beliau adalah Fungsional Statistisi BPS Kota Serang. Ibu dari 5 orang ini sangat produktif dalam menulis opini. Mbak Tasmilah sudah banyak tulisan yang di publikasikan oleh media masa baik lokal maupun  Nasional. Kerja di BPS dimanapun sangat sibuk, apalagi di tingkat Kabupaten atau Kota semua segiatan harus terlibat. Saya salut atas pembagian waktunya, anaknya masih kecil kecil, pekerjaan kantor banyak, bisa menulis dan dimuat di media masa, padahal waktunya sama 24 jam. Saya pribadi berfikir bahwa memang segala sesuatu itu tergantung dari diri kita masing masing. Motivasi yang kuat juga dari kita.

Benar bahwa sesuatu apapun itu harus dimulai dari belajar, termasuk juga menulis. contohnya saja kita mau menulis di blog. Kita tidak tau caranya, maka kita berusaha untuk membaca dan belajar membuat blog, akhirnya kita bisa membuat blog walaupun masih banyak kekurangan.

Dari seminar kemarin, banyak hal yang bisa kita petik antara lain, bahwa menulis itu perlu banyak membaca untuk membuka wawasan dan gaya penulisan dari berbagai tokoh dan media. Berlatih untuk membaca fenomena berita disekitar. Sebagai insan BPS seharusnya lebih diuntungkan karena sebagai gudang data yang bisa kita gunakan untuk mendukung sebuah opini.
Opini yang baik adalah sesuai dengan tema yang sedang hangat dibicarakan, dan didukung oleh data yang akurat, serta
tidak mengundang polemik. Penulis opini sering menerima kritik itu biasa, orang yang mengkritik itu belum tentu benar, ada yang memang tidak tau, pingin tau atau yang akan meluruskan opini yang telah disampaikan. Jadi pesan mbak Tasmilah jangan takut kritikan, hadapi dengan kemampuan, jika itu kebaikan bisa memperbaiki opini yang kita disampaikan atau tulisan selanjutnya. Jangan takut menulis, dan latihan terus.

Terima kasih atas sharingnya, semoga menjadi amal mbak Tasmilah, dan bisa memacu kita semua, utamanya diri saya.


#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike13





Senin, 19 Februari 2018

Seminar Menulis Bersama Pak Iswadi BPS

Minggu 28 Januari 2018, aku luangkan waktu untuk  menyimak seminar wag  yang diagendakan oleh GrupBPSMenulis dengan Ketua  Mbak Nurin Aistikmalia. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada mba Nurin dan tim saya bisa bergabung dalam grup ini. Tujuan saya ikut gabung adalah bisa memperoleh pengetahuan tentang menulis, terutama untuk memenuhi target menulis dalam jabatan fungsional.

Seminar ini merupakan yang pertama kalinya semenjak dibentuk grup dengan narasumber Bapak Iswadi Kasubdit Analisis  BPS RI, sharing beliau tentang pengalamannya menulis opini dan Novel. Inti yang saya tangkap dalam seminar pertama adalah menulislah jangan takut. Tulisan itu ibarat lagu, misalnya dianggap kampungan tetapi mempunyai pasar sendiri mesti ada penggemarnya. Bisa juga diibaratkan Suaminya ganteng istrinya jelek, atau sebaliknya. Dia punya kelebihan sendiri terhadap penggemarnya. Demikian juga tulisan juga begitu punya penggemar sendiri.

Penulisan opini ada 4 segmen yang pertama adalah tulisan yg disampaikan orang orang no 1 yg pasti di muat, segmen kedua tulisan yg disampaikan orang orang penting walaupun kurang bagus pasti di muat, segmen ketiga tulisan bagus banget  oleh orang yg biasa saja dan segmen ke empat adalah tulisan yang cukup bagus penulisnya orang biasa juga.

Intinya dari seminar tersebut yang saya tangkap adalah lakukankan sesuatu yang bermanfaat walau sekecil apapun, melalui tulisan kita bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Tulisan juga merupakan ladang amal yang bisa mengalir diakhirat kelak. Tulislah sesuatu yang bisa kita kuasai, jika ada kritikan hadapi karena orang yang mengkritik itu ada yang memang dia tidak tau dan pingin tau, dan ada juga yang ingin meluruskan pendapat kita. Jadi jangan takut untuk menulis.

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike11


Kamis, 15 Februari 2018

Kisah Pak Misran Guyana French ke Jawa 5

Setiba di Cayanne mbak Sampeh (begitu aku memanggil cucu menantu dari Pak Misran) menghubungiku, mengabarkan bahwa rombongan telah tiba dengan selamat sampai rumah tempat tinggalnya.

 Selang beberapa bulan saya juga terima email dari seseorang yang saya tidak mengenalnya bernama Saima Sabenda. Dia adalah pegawai kedutaan di Paris yang menjadi teman mbak Sampeh, dia juga ikut dalam rombongan ke Indonesia waktu itu. Mbak Sampeh mengabarkan bahwa keluarga bu Painem Cayanne sehat dan waras, yang ditulis dalam bahasa jawa ejaan lama. Sayapun juga agak kesulitan dalam membacanya karena ejaan yang sekarang sudah ejaan yang disempurnakan atau disingkat EYD.

Bahasa dan tulisan yang dipakai oleh orang orang jawa yang tinggal disana adalah yang diturunkan oleh orang tua mereka pada saat meninggalkan jawa pada era sebelum merdeka. Sekarang mereka adalah keturunan  generasi tiga dan empat, wajar saja jika berbeda bahasa yang sering saya dengar sekarang, sementara bahasa Jawa yang sekarang Induknya di Indonesia sudah banyak perubahan, banyak serapan dari bahasa luar. Bahkan ada kata kata yang sudah tidak saya dengar lagi sekarang dalam bahasa jawa misalnya kata senthong (kamar), inter di Jawa pinter/iso bahasa Indonesianya bisa. Dan merekapun juga susah dalam menulis antara yang dia ucapkan. Bahasa sehari hari juga campur antara bahasa belanda, inggris, perancis. Sering kali dalam menulis bahasa jawa dengan bahasa inggris.

Kembali ke komunikasi dengan keluarga pak Misran. Anak mbak sampeh atau cucu buyut pak Misran yang sedang kuliah di Paris juga pernah mengirim email tanpa kata hanya 4 foto orang tua yang saya tidak mengenalnya, yang saya tau bu painem dan suaminya, serta mbak Sampeh dan mas Roger. Akhirnya saya telepon balik menanyakan kabar dan foto yang telah dikirim, ternyata foto foto tadi adalah Pak Misran, Bu Ngatinem dan Pak Rebo, mereka yang sepantaran dengan mertua saya, cerita sebelumnya sudah dibahas. Ketiganya ternyata sudah meninggal dan baru tau karena pas kunjungan ke tiganya ke Indonesia keluarga kami tidak sempat menanyakannya.

Setahun yang lalu, saya menerima pesan dari whatshapp ternyata dari Mbak Sampeh. Alhamdulillah akhirnya komunikasi kamipun lancar. Dia bilang" akoe inter nganggo whatshapp" (saya bisa menggunakan whatshapp). Semenjak itu kamipun saling bercerita banyak tentang kondisi di Jawa maupun di Cayanne melalui vidiocall imo maupun vidiocall whatshapp.

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15Haribercerita
#Harike-10


Senin, 12 Februari 2018

Kisah Pak Misran Guyana French ke Jawa 4

Setelah kedatangannya terakhir tahun 1992, Pak Misran tidak datang lagi ke jawa sesuai pesan yang disampaikannya terakhir bahwa beliau tidak akan datang lagi karena sudah tua. Dulu pernah berkirim surat hanya satu kalimat yaitu "Kabar Slamet", sehingga informasipun terputus.

Juni 2011 Painem anak Pak Misran  beserta Yatiman Manredjo suaminya yang dulu pernah ikut bapaknya datang lagi ke Jawa. Kali ini ditemani Roger manredjo dan istrinya Sampeh Waras. Kedatangannya ke Minggir diantar oleh mobil hotel, dan ketemu sebentar dengan Pak Tohari dan putranya Pak Sutrisno. Karena keterbatasan waktu harus bergabung rombongan maka tidak bisa bercerita banyak.

Sore hari setelah kunjungan ke Minggir Pak Sutrisno menemui rombongan Ibu Painem Misran ke Hotel Ross in di Bantul Yogyakarta. Keesokan harinya penulis dan suami diberitahu jika akan menemui keluarga Painem Misran masih ada dihotel Ross In tetapi akan segera melanjutkan perjalanan wisata ke Bali.

Pagi itu penulis dan Suami bergegas menuju hotel Ross In supaya bisa bertemu, walaupun penulis sendiri belum kenal dan seperti apa orangnya. Kami mengendarai motor sendiri  karena nanti sekalian kerja. Sesampai di Ross in banyak tamu yang sudah siap cek out di Loby dengan koper yang besar besar, dalam hati saya ini rombongan dari Suriname. Wajah mereka masah sama seperti orang jawa dan cenderung hitam. Saya menuju recepsionis dan menanyakan nama Painem, Yatiman rombongan dari suriname. Pegawai hotel menjawab bahwa dia tidak hafal karena semua sudah cek out dan rombongan ada di loby serta sebagian baru breakfast. Saya bingung mau bertanya karena bahasanya jowo ngoko. Tidak enak rasanya menyapa dengan bahasa jawo ngoko kepada orang yang belum kita kenal.

Bahasa jawa ada tingkatanya ngoko untuk sesama dan untuk usia dibawahnya, serta jawa halus kromo madyo dan kromo inggil untuk yang lebih tua dan yang dihormati. Karena mereka hanya bisa berbahasa jawa ngoko akhirnya kuberanikan diri menghampiri salah satu tamu yang ada di loby. " Bu, Nyuwun sewu rombongan seko suriname" tanyaku. Dengan tatapan yang agak heran dia menjawab" iyo". Saya tanya kembali, "Ibu kenal  Bu Painem ro Pak Yatiman? belum ibu tadi menjawab, dari sofa sebelah menjawab, " Eh aku painem, kowe sopo? saya menghampiri beliau dan saya mengenalkan diri sambil berjabat tangan , "aku bojone syafii mantune pak Tohari" (saya istri Syafii menantu Pak Tohari). Kalo dengan suami saya beliau tau karena sudah ketemu tahun 1986 dan 1992. Anaknya Painem yaitu Roger dan menantunya menghampiri saya dan berkenalan. Tak lama kemudian suami saya datang dan mereka saling berjabat tangan, dan berbincang bincang kangen kangenan, maklum 19 tahun tidak ketemu sudah banyak perbedaan. Karena mereka segera akan berangkat ke bali, tak lupa saya minta alamat dan nomor telepon keluarga bu Painem, demikian juga saya memberi nomor mobile phone dan alamat email.

Sebelum berpisah kami menyempatkan diri untuk foto bersama. Tak lama kemudian bus yang akan mengantar rombongan sudah datang, tour leader yang dari Belanda juga menghampiri saya untuk sekedar berkenalan. Karena waktu sudah sesuai jadwal rombonganpun segera bergegas masuk ke Bus Pariwisata. Kami dan pegawai hotel berjabat tangan dengan rombongan tour serta mengantar kepergian rombongan masuk ke Bus. kamipun saling melambaikan tangan. Bus pun berangkat, dan kami kembali ke tempat kerja.

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike-9

Sabtu, 10 Februari 2018

Kisah Pak Misran Guyana French ke Jawa 3

Sepulang dari Jawa, Pak Misran dimarahi oleh anak anaknya yang lain, yang tidak ikut rombongan ke Indonesi karena jauh jauh datang ke tanah leluhur hanya sebentar saja. Mengingat letak Guyana French di benua Amerika selatan, dekat dengan Brazilia, perbedaan waktunya juga 10 jam, rugi jika hanya bertemu saudara hanya 2 jam, kata anaknya. 

Pada tahun 1992 akhirnya Pak Misran dan rombongan datang kembali ke Indonesia. Kali ini dengan menginap di rumah Pak Tohari selama 21 hari. sehingga lebih lama bercengkerama dengan keluarga di Jawa. Pada suatu hari rombongan Pak Misran mengajak saudara saudara yang di Minggir untuk berwisata ke borobudur dan kraton dengan menyewa bus pariwisata.

Tiba saatnya harus berpisah, Pak Misran dan rombongan kembali ke Negaranya, sebelum berpamitan Pak Misran berpesan bahwa kunjungan kali ini mungkin yang terakhir karena beliau sudah tua, tidak mampu lagi untuk melakukan perjalanan jauh, semoga hubungan keluarga masih terjalin dan mungkin anak anaknya kelak yang masih bisa sampai di jawa. Mereka saling berpelukan dan meneteskan air mata untuk berpisah. Saudara dan tetangga sekitar  mengantarkan keberangkatan Pak Misran dan rombongan kembali ke Guyana French dengan berjabat tangan penuh haru. 

Nantikan cerita selanjutnya..

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike-8

Kisah Pak Misran Guyana French ke Jawa 2

Setelah rombongan ketemu kakek yang bernama Mbah Tomo Inangun (Almarhum), rombongan diantar ke rumah Pak Ngalimun (Tohari). Sesampai rumah Pak Tohari, rombongan Pak Misran mengenalkan diri, rasa haru, senang, tak percaya menyelimuti hati Pak Tohari,dan rombongan dari Guyana French,  Pak Tohari menanyakan " opo kowe parabane thungul mbiyen? (apa kamu dulu nama panggilan thungul)  "Iyo kang, aku Thungul Misran", jawab Pak Misran (iya kang, saya Thungul Misran). Mereka saling berpelukan erat sambil meneteskan air mata haru, tak menyangka mereka masih akan bertemu kembali.

Kunjungan ke rumah Pak Tohari hanya sekitar 2 jam, digunakan untuk bercerita kisah kisah kehidupan disana yang sebagian sudah diceritakan sebelumnya. Untung Pak Misran dan rombongan masih bisa berbahasa jawa ngoko sehingga komunikasi bisa berjalan, kecuali crhistoper berbahasa perancis dan Inggris tidak bisa berbahasa jawa.

Pak misran mengisahkan bahwa beliau diberi hadiah oleh pemerintah karena mempunyai anak 11 orang, jumlah penduduk di Guyana French masih sedikit dengan sumber daya alam yang melimpah. Mata pencaharian mereka kebanyakan diluar sektor pertanian, yaitu berdagang, industri dan jasa. Sektor pertanian berkembang di Suriname. Karena Guyana french negara bagian Perancis maka berkiblat ke Perancis, berbeda dengan di Suriname kehidupan orang jawa disana juga masih kental dengan budaya Jawa.

Bu Painem putri Pak Misran melanjutkan usaha ibunya berjualan makanan khas Jawa Sauto, bakmi, Lumpia, nasi goreng, sate di Cayenne Ibukota Guyana French dengan mengendarai Bis yang dia sopiri sendiri.

Tak terasa ternyata waktu 2 jam cepat berlalu,  Pak Misran beserta rombongan harus segera kembali ke Hotel bergabung dengan rombongan lainnya, untuk melanjutkan perjalanan wisatanya.

 Sampai disini dulu besuk di sambung lagi

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike7


Kisah Pak Misran Guyana French ke Jawa 1

Pak misran dan kedua saudaranya yaitu Pak Rebo dan Bu Ngatinem  serta kedua orang tuanya yaitu pak Kartono meninggalkan tanah kelahiran pada saat masih anak anak sekitar umur 7 tahunan. Beliau meninggalkan Indonesia sekitar tahun 1930 sebelum Indonesia merdeka. Konon ceritanya Pak Kartono dan keluarganya dibawa oleh penjajah Belanda untuk dijadikan tenaga kerja sebagai buruh perkebunan Tebu, di salah satu negara jajahan Belanda di Suriname. Pak Misran sebenarnya 4 bersaudara, tetapi satu saudara lainnya pergi ke sumatra dan belum ketemu juga sampai saat ini. Pada saat mau berangkat harta warisan Pak Kartono di Dusun Bontitan, Sendang Agung, Minggir, Sleman, Yogyakarta dijual sebagai tambahan untuk bekal hidup.

Di daerah Kecamatan Minggir pada saat penjajahan Belanda dijadikan perkebunan Tebu, dan juga ada pabrik penggilingan Tebu yang masih terkenal sampai sekarang dengan nama Mbabrik di Padon, Sendang Rejo. Bekas pabrik tebu masih ada sisa sisa bangunan dan dijadikan lapangan Sepakbola, Sendangrejo, Minggir

Bangunan peninggalan belanda selain itu juga masih banyak ditemukan di Minggir  yaitu gardu gardu bekas pos keamanan perkebunan tebu, bangunan kecamatan Minggir, Bangunan Loji yang sekarang digunakan untuk kegiatan Muhamadiyah, loji yang digunakan untuk SLB, bekas rel kereta pengangkut tebu atau montit dan ada juga loji yang dimiliki penduduk, bok renteng/saluran air vanderwikj. Bangunan tersebut mengingatkan bahwa pada saat penjajahan Belanda betapa wilayah ini sangat dekat dengan kehidupan para penjajah.

Pak Kartono dan keluarganya di Suriname dipekerjakan sebagai buruh di pabrik Tebu juga, cuaca dan struktur tanahnya hampir sama dengan di Indonesia sehingga penyesuaian alamnya tidak begitu berpengaruh. Setelah masing masing berkeluarga Pak Misran dan Pak Rebo tinggal di Guyana French yang masih di bawah pemerintah Perancis dan Ngatinem tinggal di Suriname. Guyana Frech dan Suriname dibatasi oleh sungai besar. Kedua negara ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dengan kendaraan roda 4.

Awal kehidupan disana sangat susah, selain sebagai buruh tebu, Pak Misran juga membuat anyaman caping/topi tani dari bambu ini merupakan bekal ketrampilan yang dibawa dari tanah kelahirannya di Minggir, yang sampai saat ini minggir terkenal sebagai sentra kerajinan bambu, satu caping dihargai tinggi sekali dibanding kurs rupiah yaitu 500.000 rupiah. Bu Misran berjualan sate. Awalnya sate tidak dikenal dan tidak laku, warungnya sepi sekali. Pada suatu hari datanglah seorang pemabok, bu Misran mencocolkan sate ke mulut pemabok itu, rupanya dia bisa merasakan bahwa ternyata sate itu enak, semenjak itu warung sate bu misran terkenal dan laris.

Pada tahun 1986 merupakan tahun yang sangat mengharukan bagi Pak Misran dan Pak Rebo. Rasa kangen terhadap tanah kelahiran di Jawa yang masih teringat pada saat  beliau masih anak anak. Mereka datang ke Indonesia bersama rombongan napak tilas tanah leluhur, keluarga lain yang ikut mencari adalah bu Misran, Painem anak sulung Misran , Yatiman suami Painem dan Crhistoper anak Painem. Untung Pak Misran dan Pak Rebo masih ingat istilah Mbabrik Minggir dan satu nama teman sepermainan dan saudara sepupu yaitu Ngalimun. Dengan bekal itu beliau mengajak guide hotel untuk mencari alamat tersebut, pada saat tahun itu belum ada google maps dan mobile phone. Akhirnya mbabrik ketemu, tetapi alamat lengkap tidak ada, sesampai di mbabrik pak misran ingat ingat lupa ada jalan ke arah barat dan jalan itu diikuti oleh driver. sepanjang jalan jika ada orang dia tanyakan Ngalimun. Tak seorangpun mengenalnya. Dengan petunjuk Allah Tuhan yang maha kuasa, akhirnya sampai di dusun Bontitan mobil berhenti ada kakek kakek di seberang jalan dan ditanyakanlah nama Ngalimun. Kakek tadi mengenalnya karena teman main Ngalimun,  ternyata nama Ngalimun itu nama  kecil dan nama tuanya adalah Tohari. Pak Tohari merupakan mertua penulis.

Sampai disini dulu, besuk disambung lagi

#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#Harike6

Jumat, 09 Februari 2018

Raskin Salah Sasaran

 



Menurut sumber www.tnp2k.go.id Raskin merupakan subsidi pangan dalam bentuk beras yang diperuntukkan bagi rumahtangga berpenghasilan rendah sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial pada rumahtangga sasaran.Keberhasilan program raskin diukur berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T. yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumahtangga sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan konsumsi energi dan protein. Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan/membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan

Dari uraian diatas jelas sekali maksud dan tujuan pemerintah dalam menyalurkan Raskin. Raskin  bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dikalangan bawah, sehingga pemerintah bisa membantu meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan pangan yaitu beras, bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Harapan kita sebagai masyarakat adalah pembagian tersebut tepat sasaran sesuai untuk masyarakat yang membutuhkan, dan sesuai dengan jumlah yang ditargetkan pemerintah, sehingga tujuan pemerintah dapat tercapai. Namun masih banyak juga masyarakat yang beranggapan bahwa bantuan itu juga harus merata tanpa memandang kemampuan. Banyak yang merasa miskin agar memperoleh bantuan dari pemerintah. Ini juga saya alami pada saat melakukan survei dilapangan responden kerap mengeluh " apa untungnya bagi saya", apakah saya akan memperoleh bantuan",  dan lain sebagainya. Kadang juga merendahkan omset dan aset yang dimiliki agar memperoleh bantuan.

Kembali ke masalah raskin, tulisan ini saya ulas karena saya merasa ada yang tidak pas pada penyaluran raskin kepada masyarakat, semoga ini hanya terjadi  dikampung saya tidak terjadi di daerah lain. Kemarin sore 7 Februari 2018, sepulang dari kantor, saya melihat kantong plastik warna merah di meja yang saya buka ternyata isinya beras yang sudah berwarna kuning seberat 2.5kg (lihat gambar diatas). Saya tanya anak saya "kok ada beras dari mana? kata anak saya "beras dari budhe". Saya pun menghubungi budhe lewat WA untuk mengucapkan terimakasih atas pemberian berasnya saya pikir hasil panen (positif thingkin g). Dan ternyata budhe mengatakan bahwa berasnya bukan dari dia tetapi beras miskin pembagian. Gubrak saya Pegawai Negeri BPS diberi raskin, apakah saya miskin? Sedih campur marah hati saya, coba bayangkan, kegiatan PPLS  saya juga terlibat. 

Dalam undangan yang dikirim jatah beras miskin 10 kg dengan harga 0 rupiah untuk satu rumahtangga berpenghasilan rendah tetapi dibagi rata untuk 4 ruta yang tidak layak untuk menerima. Saya prihatin sekali. Kasian mereka yang benar benar membutuhkan apalagi harga beras mahal. Bukan maksud untuk menyombongkan diri tidak mau menerima rejeki, tetapi karena raskin bukan hak saya, jika saya terima saya berdosa memakan hak orang lain yang memang kekurangan dan melenceng dari tujuan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.

Pada saat awal program raskin dibagikan didalam undangan pembagian ada nama saya dan 3 nama lainnya (1 undangan untuk 4 orang),  tetapi saya yakin ini bukan nama asli penerima tetapi karena dibagi rata, saya heran mengapa bukan nama kepala rumah tangga yang ditulis. waktu itu langsung saya bilang untuk mencoreknya. Saya berfikir juga sudah dicorek dari undangan untuk pengambilan beras miskin untuk berikutnya.Ternyata nama saya masih muncul hingga kemarin, pasangan pengambilan beras sebelumnya tidak diserahkan ke saya karena mereka tau saya tidak mau. Dalam undangan yang kemarin pasangannya berbeda dari biasanya sehingga diserahkan beras miskin itu ke saya.

Dari aspek lain perangkat setempat tidak mau resiko dikritik masyarakat dalam pembagian bantuan yang dianggap tidak adil, pilih pilih, maka lebih aman mereka mengambil kebijakan yang tidak tepat yaitu bagi rata baik yang mampu maupun tidak mampu.

#PerempuanBPSMenulis
#Menulisasyikdanbahagia
#15HariBercerita
#Harike-5

Selasa, 06 Februari 2018

Asyiknya Berkebun

Assalamualaikum wr.wb..

Hari libur adalah hari yang kita tunggu tunggu. Hampir sebagian besar orang ingin menikmati liburan dengan keluarga, suasana santai dan menyenangkan. Tidak kita pungkiri bahwa kita yang bekerja formal waktu dirumah bersama keluarga lebih sedikit dibanding di kantor. Mengisi liburan untuk masing masing orang berbeda beda sesuai dengan kemampuan, style, hobi.

Jika ada waktu dan  ada niat saya menyempatkan diri untuk berkebun dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Sebenarnya saya ingin bahwa kebutuhan untuk sayuran dan buah buahan itu bisa tercukupi dari sendiri, minimal ketahanan pangan rumahtangga, selain  lebih sehat tanpa pestisida, kita bisa irit biaya dan waktu atau bisa berbagi dengan tetangga dan saudara.

Tapi karena kesibukan kadang bisa menanam tapi tidak bisa merawatnya. Keterbatasan lahan sebenarnya bisa kita atasi dengan menggunakan media tanam seperti pot atau polibag, yang lebih modern dengan sistem hidroponik. Untuk menanam dengan media polibag sebenarnya juga sangat mudah, bahan bahan sudah tersedia di toko pembibitan tanaman, bahkan ada juga yang  menjual bibit  siap tinggal memelihara. Untuk sistem hidroponik memang perlu belajar khusus, tetapi ada juga yang sudah menyediakan alat lengkap seperti pipa yang dirangkai beserta bibit dan pupuknya.
Tanaman yang sayuran yang mudah hidup banyak diantaranya adalah kangkung, sawi, cabe, terong, tomat, bayam,dan lain lain. Ditempat saya bibit tersebut dijual dengan harga yang murah Rp. 1000 dapet 6 buah siap tanam. Hama yang sering muncul dari tanaman terong dan cabe adalah sejenis wereng putih dibatangnya, dan yang paling ganas adalah ayam tetangga.

Tanaman sayuran yang sudah saya tanam adalah cabe, terong, singkong, kenikir, ketela rambat, walaupun hanya beberapa batang jika ber produksi lumayan untuk kebutuhan sendiri kalo tidak keduluan ayam tetangga, paling tidak ada rasa senang bahwa apa yang kita tanam bisa hidup dan menghasilkan. 

Coba kalo sebagian besar rumah tangga bisa menanam sendiri maka tidak akan terlalu berdampak jika ada kenaikan harga cabe dipasaran seperti yang pernah terjadi beberapa bulan yang lalu yang melebihi harga daging sapi. Tetapi jika banyak yang menanam cabe, harga juga tidak akan melambung tinggi karena produksi melimbah sedangkan permintaan barang sedikit (hukum ekonomi jika supply naik demand turun maka harga turun demikian sebaliknya jika supply turun demand naik maka harga akan naik). Tak apalah yang penting kita berusaha untuk  ketahanan pangan keluarga, Lakukan hal hal kecil yang bisa bermanfaat untuk diri kita syukur untuk orang lain.

Selain sayuran kita juga bisa menanam buah buahan, jika lahanya terbatas juga bisa dengan menggunakan pot atau lebih dikenal dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot). Tanaman buah dalam pot selain untuk hiasan juga bisa menghasilkan buah untuk kita nikmati. Tabulampot juga sudah disediakan oleh penjual tanaman,  jika kita tidak ada waktu untuk membuat sendiri. Tanaman buah banyak sekali yang di tabulampot seperti jeruk, sawo, kedondong, mangga, bahkan pisangpun juga ada. Tapi ingat bahwa kita harus rajin menyiram untuk yang kita tanam di pot, karena sumber makanan hanya tersedia di pot itu saja, berbeda dengan yang ditanam di tanah langsung. Nah suatu saat nanti jika berbuah kita bisa nikmati sendiri dan berbagi dengan tetangga. 

Beberapa bulan yang lalu saya mencoba untuk melakukan cangkok atau okulasi  buah jambu dersono, dan alhamdulilah berhasil. Kebetulan pohonnya dekat kolam jadi jika tidak dipindah akan merusak kolam. Untuk melakukan cangkok seharusnya pohon sudah berbuah sehingga akan cepat berbuah kembali, tapi yang pohon jambu yang saya cangkok belum berbuah hanya sayang kalo ditebang. Dalam proses mencangkok yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pilih pohon yang akan dicangkok ukur kira kira 15 cm yang nanti akan dijadikan pokoknya 
2. Potong dan buang kulit batangnya melingkar
3. Hilangkan/kerok kulit ari atau lendir yang ada dibatang sampai bersih
4. Diamkan beberapa saat hingga kulit benar benar kering
5. Ambil plastik atau ijuk ikat melingkar ditengah batang yang dikerok jangan sampai menyentuh kulit yang dibawah potongan, isi dengan tanah menutup kulit yang diatas lalu ikat plastik atau ijuk di sisi atas.
6.Tunggu beberapa waktu hingga tumbuh akar dari kulit sisi atas
7. Jika sudah tumbuh akar yang dikira kuat potong dan pindahkan ke tempat yang telah kita sediakan.
8. Alhamdulillah berhasil

#perempuanBPSmenulis
#menulisasyikdanbahagia
#15haribercerita
#hari ke 4

 





Senin, 05 Februari 2018

Belajar Berenang

Assalamualaikum wr.wb..
Selamat malam sahabat, pada kesempatan ini saya akan tulis mengenai belajar berenang, mengapa berenang bukan olahraga yang lain?
Didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, dan tumbuhlah  semangat. Tubuh yang kuat bisa dilakukan dengan berolahraga. Cabang olah raga banyak sekali disesuaikan dengan kemampuan dan usia masing masing. Bekerja dan berolahraga harus seimbang agar awet muda, juga pola makan yang sehat harus dijaga tentunya, siapa sih yang tidak ingin awet muda?
Berenang merupakan cabang olah raga yang ternyata mengasyikkan, karena semua organ tubuh bisa bergerak, tapi ada sebagian orang yang takut untuk mencoba melakukan olahraga ini termasuk saya sendiri he..he..takut tenggelam. Kebetulan semua anggota keluarga saya  senang dan sudah bisa walaupun hanya sekedar gaya bebas kecuali saya..he..he malu sebenarnya sama anak saya yang cewek klas 3 SD. Setiap ke kolam renang akupun hanya menunggu tas dan melihat orang berenang. Di sekolah anak saya, sewaktu SD minimal 3-4x dalam sebulan, kebetulan kakaknya juga disekolah yang sama, jadi sudah terbiasa bermain di air.
Beda dengan masa kecil saya dulu di Gunungkidul yang terkenal gersang, ga ada kolam renang, ada sungai tapi jauh dari rumah, ada telaga atau danau yang terisi kalo musim penghujan saja, boro boro air untuk berenang buat kebutuhan sehari hari saja susah,  harus membeli dengan tangki yang ditampung dengan bak penampungan jika musim kemarau, jika musim hujan ya..diisi air hujan dari talang talang air yang dipasang dibawah genteng. Bak air itupun tak semua rumahtangga memiliki, yang tidak punya biasanya ada penampungan milik umum.
Itulah masa lalu yang melatarbelakangi mengapa saya tidak bisa berenang..he..he mencari pembelaan sendiri.
Karena setiap kali sebagai penunggu tas, bosen juga rasanya, terpikir dibenak saya untuk ikut privat renang, tapi apa bisa ya sudah tua.he..he, ingat kata kata bijak belajar tak mengenal usia.
Dalam hadist Rosulullah SAW bersabda : ajarilah anak anakmu berkuda, berenang dan memanah (HR.mutafak Alaihi).

Akhirnya kucoba temui mbak Fajri guru privat renang, dia sangat sibuk karena juga sebagai guru olahraga di sekolah SD IT. Saat ini tentor renang cewek sangat terbatas. bagi kalian cewek yang jago renang bisa menambah uang jajan.
Untuk bisa berenang syaratnya juga harus berani masuk ke air,  ada teman yang sama sama les, ingin renang tapi kepalanya  tidak mau masuk ke air.he..he
Langkah langkah dasar yang dilakukan adalah :
1. Ambil pegangan yang ada dengan dinding atau tangga yang ada dikolam badan masuk ke air kepala diatas tarik nafas dengan mulut lalu kepala tenggelamkan ke air buang nafas melalui mulut sampai habis, kepala naik lagi ambil napas melalui mulut dan lakukan berulang ulang
2. Tetap tenang, dan rilek jangan tegang
3. Sambil pegangan, gerakkan kaki naik  turun ( sebagai dasar untuk gaya bebas
4. atau kaki ditekuk, kaki dibuka. trus kaki diluruskan,, lakukan berulang ulang ini dasar gaya katak,  bisa dibantu dengan menggunakan papan plastik.

Kelemahan gaya bebas cepet sampai tetapi badanya capek, sedang kelemahan gaya katak kurang cepet sampai tetapi kuat pernapasanya.

Sebenarnya banyak gaya yg bisa ditempuh untuk belajar ada gaya lumba lumba  gaya kupu kupu, gaya dada/katak. Biasanya tentor akan melakukan latihan dasarnya dengan gaya katak.
Sekian dulu besuk disambung lagi..

#PerempuanBPSmenulis
#menulisasyikdanbahagia
#15haribercerita
#hari ke 3


Minggu, 04 Februari 2018

Dibalik Kesulitan Ada Ilmu


Assalamualaikum sobat semua..
Hari ini ku tulis pengalaman yang sangat berharga bagiku sobat..mungkin  tidak bagi kalian, mungkin bagi kalian adalah masalah sepele, kecil dan gampang sekali, tapi bagiku yang awam teknologi haduuh bikin pusing..he..he dan mungkin juga ada sebagian kecil yang sama dengan saya..

Tantangan #perempuanbpsmenulis# membuatku harus belajar menulis, dan tujuanku gabung di grup WAG #perempuanBPBmenulis adalah memperoleh ilmu yang dapat menambah ilmu dan wawasan untuk menulis. Tenyata anggota grupnya orang orang hebat... percaya dech, minder aku..

Dalam jabatan statistisi dituntut untuk membuat tulisan ilmiah dalam unsur pengembangan profesi. Point terbesar dalam statistisi adalah menulis karya ilmiah apalagi bisa masuk media masa. Karya ilmiah minimal harus mengumpulkan 1 tulisan dalam 1 tahun dicantumkan dalam SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) ditempatku....Mau nulis apa ya tahun 2018?  Kalo cerita kayak gini bisa dinilai mending cerita saja ya....ga bisa friends..
Tulisan harus analis sederhana satu sektor /diskriptif atau analis lintas sektor dengan uji statistik yang dipresentasikan di depan tim penilai atau yang dimuat dimedia masa. Andaikan nulis di facebook atau Instagram  bisa dinilai enak kali ya...

Aku coba cari blogku dengan PC dikantor, yang dulu pernah iseng aku buat lupa juga alamatnya, aku cari lewat google ketemu tahun 2013 pertama dan terakhir aku kunjungi tapi lupa passwordnya..ga apalah yang penting bisa masuk.
Dirumah saya mau nulis diblog seperti tadi dikantor..kok ga bisa ya..saya cari ga ketemu juga.. pusing...dech  keburu idenya menguap..apa layarnya terlalu kecil? Akhirnya ketemu aplikasi memo/note yang ada di HP yg tidak pernah saya pakai selama ini, bisa langsung insert gambar juga seperti microsoft word. Aku buat coretan disitu, setelah selesai akan saya pindah di blog..kok ga ada menu entrinya...pusing sambil nanya teman digrup, tanya di google, tanya anakku belum ketemu juga..menu sharenya hanya fb, ig email dan lain lain tapi blognya ga ada..maklum emak emak. Beginilah
Cara posting dari note ke blog :
1. buka note, copy tulisan, dengan cara tekan agak lama, tekan salah satu menu pilih, pilih semua. Gambar tidak bisa ikut copas
2. tekan salin
3. buka blog melalui chrome atau google
4. klik menu versi webnya
5. pada pojok kanan atas pilih menu entri
6. pada layar entri tekan agak lama pilih tempel
7.tinggal edit yang kurang pas dan tulis judul tulisan
8.Jika sudah bagus tekan publikasikan

9. Silahkan dicoba

#PerempuanBPSmenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15haribercerita
#Hari ke2

Sabtu, 03 Februari 2018

Belajar Tak Mengenal Usia




Assalamualaikum sobat semua, salam sabtu ceria...pagi ini aku ternak ke sekolah..ternak anter anak ya..sekalian nemani anakku belajar nyetir di lapangan maguwoharjo..
aku bawa tiker..dibawah pohon akasia melihat ada 7 mobil berseliweran ada yg anak anak, ibu2. dan juga mas mas, masing masing dengan pendamping.


Ternyata disini boleh untuk belajar kawan per jam mbayar 10 ribu,  monggo teman2 yang di jogja mau belajar dateng ke lapangan sepak bola maguwo, sekarang dilapangan sepak bola kebanyakan tidak boleh bahkan ditulis jika melanggar dikenai denda. Ayo yang cewek cewek belajar # maksudnya mencambuk diriku sendiri# . Sebenarnya saya juga pingin bisa..pegang saja belum pernah..he..he, teringat kalo hujan hujan harus jemput anak, harus jemput saudara jika suami ga bisa", pas ada kegiatan kantor seperti Darmawanita " ada mobil mba tapi ga ada driver", pas di rumah mau besuk tetangga dengan ibu ibu, jika mau bisnis bisa ngangkut dagangan, bisa ke tempat embah di gunungkidul jika suami ga bisa nganterin, jadi aku ketergantungan sekali ya..Andai aku bisa...

Dulu waktu saya belum bisa naik motor dianterin  kemana mana, enak sih bisa berduaan terus, tapi jika pas marahan dengan suami rasanya gimana gitu, pernah dulu pas buru buru mau berangkat ke kantor rasanya mau loncat dari motor, maunya cepet cepet biar ga telat malah jalannya lambaaat banget..duh Gusti paringono sabaar, Dulu teman teman kantor masih banyak yang belum bisa naik motor termasuk aku, para suami menunggu dibawah pohon beringin depan Kantor BPS DIY.

Tapi sekarang tinggal kenangan..temanku sudah pada bisa...dengan kehadiran motor matic. Aku belajar dengan motor honda prima bukan jazz ya..waktu itu yang ada hanya si hitam. Pertama saya belajar juga dengan prima milik temanku pas pelatihan Sensus Pertanian 93 sub sektor, sudah tua ya..he..he, pusat pelatihan di wisma sejahtera kaliurang dan wisma wisma lainnya di kaliurang, hampir satu bulan dikaliurang. Waktu itu kok berani ya padahal medannya sulit, dibelakang wisma dan motornya pun saya lepas nabrak tembok untung saya loncat, dan juga motor pinjaman teman he..he. Sehabis itu saya belum mencoba lagi.Tahun 2004 mulai bangkit lagi untuk mencoba.berani sih di kampung. Tahun 2005 pas ada kegiatan PSE dituntut untuk kelapangan dan kirim dokumen pencacahan tak mengenal waktu, saya tidak bisa minta tolong suami untuk nganter setiap saat. kuberanikan diri ke BPS Provinsi untuk setor dokumen. Bismillah saya ambil jalan paling kiri dan mencari jalan yang ada bangjonya dari rumah perjalanan sekitar 1 jam dan dengan masuk gigi 2 terus sampailah kantor dan pulang kerumah dengan selamat. Akhirnya sekarang bisa ke mana mana Kulonprogo, Bantul, Sleman, Kota InsyaAllah bisa, yang Gunungkidul belum dicoba. Asyik juga ya ternyata bisa naik motor dan tidak ketergantungan.

Yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana kita bisa meyakinkan diri kita bahwa orang lain bisa kita juga harus bisa.
Tidak apa lah sekarang melihat dulu orang belajar nyetir suatu saat nanti ..akan seperti dulu waktu belajar naik motor..he..he sok pede..menghibur diri... Yang penting ada kemauan itu kunci utama he..he, bukankah Allah tidak akan merubah seseorang kecuali dirinya sendiri mau berubah...

Setelah anak saya lumayan lancar, tibalah giliran saya suruh pegang, waduh..gantian dech anakku yang duduk di tikar...akhirnya dengan langkah berat aku pegang juga.. Pelajaran pertama adalah pengenalan nama dan fungsi rem, persneleng, gas, hand rem, kopling..maaf gerobak jadul manual..tapi Alhamdulillah saya syukuri..
langkahku :
1. nyalakan kunci kontak
2. Injak kopling sampai habis dengan kaki kiri, pegang persneleng masukkan gigi 1
3. injak gas perlahan lahan dengan kaki kanan sambil kopling dilepas perlahan lahan, rasakan sensasinya
4. Jika sudah jalan lepaskan kopling.
5. Untuk berhenti injak kopling dengan kaki kiri, kaki kanan menginjak rem perlahan rasakan sensasinya.
5. Untuk mundur injak kopling dengan kaki kiri, persneleng tarik ke arah R
6. Injak gas dengan kaki kanan perlahan sambil melepas kopling.
Itu lah belajarku hari ini kawan (kata suami mengajar TK taman kawak kawak)..saya akhiri karena hujan mulai turun dan jatahnya menjemput anak..

#PerempuanBPSmenulis
#menulisasyikdanbahagia
#15haribercerita
#hari ke 1